Diantara doa yang sering
dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah doa kebebasan dar
sebagai berikut:
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ
(Allahumma innii a’uudzu bika
minal ma’tsami wal maghromi)
Artinya: “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang.”
Ada seorang sahabat bertanya
kepada beliau: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau sering memohon perlindungan
(kepada Allah) dari lilitan hutang (dengan membaca doa di atas)?” Beliau
menjawab:
«إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ
فَأَخْلَفَ»
Artinya: “Sesungguhnya apabila
seseorang terlilit hutang, jika dia berbicara, maka (biasanya) dia berdusta.
Dan jika dia berjanji, maka (biasanya) dia ingkari.”. [HR. Al-Bukhari no. 798]
Nabi shallallahu alaihi
wasallam saja yang sudah jelas sebagai hamba Allah yang paling bertakwa dan
takut kepada-Nya, paling jujur dan amanah, dan sudah pasti dosa-dosa beliau
diampuni oleh Allah ta’ala beliau masih sering memohon perlindungan kepada
Allah dari bahaya lilitan hutang dengan banyak membaca doa tersebut di atas,
maka bagaimanakah dengan kita yang sudah barang tentu banyak memiliki
kelemahan, kekurangan dan kesalahan?
Maka sudah sepantasnya kita
pun memperbanyak permohonan perlindungan kepada Allah dari bahaya lilitan
hutang dan perkara-perkara buruk lainnya.