Banyak karunia dan nikmat
yang Allah limpahkan kepadanya. Ia menerima semua hal tersebut dengan penuh
ikhlas, sabar dan syukur. Pada akhirnya, semua karunia ilmu dan kekuasaan
tidaklah akan bermanfaat jika tidak diakhiri dengan husnul khatimah. Oleh
karena itu Nabi Yusuf memanjatkan sebuah doa yang diabadikan Allah Ta’ala di
dalam Al-Qur’an surat Yusuf surat 12 ayat 101.
Sebagai manusia biasa, kita
sudah selayaknya melantunkan doa yang sangat mulia tersebut, tentu dengan tanpa
menyertakan penyebutan kerajaan dan ilmu ta’bir mimpi. Doa tersebut berbunyi
sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ فَاطِرَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Allahumma faa thirassamaa waatiwal ardhi anta waliyyi fiiddun yaa wal aakhirati
tawaffanii muslimaa wa alhiqnii bisshoolihiin.”
Artinya”
Ya Allah, Pencipta langit
dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Maka wafatkanlah aku
dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber: arrahmah.com