Dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu
'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Tidaklah seorang hamba membaca di pagi dan sore hari:
Bismillahilladzii
laayadhurruma’asmihi syaiummfirardhi walaa fissamai wahuwassami’ul’aliim
“Dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak
ada sesuatu di bumi dan di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui,” sebanyak tiga kali (melainkan) tidak ada
sesuatu yang membahayakannya.” (HR. Abu Dawud & Al-Tirmidzi, lafadz milik
al-Tirmidzi)
Imam al-Tirmidzi menilainya
sebagai hadits Shahih gharib. Dishahihkan Ibnul Qayim di Zaad al-Ma’ad (2/338)
dan dishahihkan Al-Albani di Shahih Abu Dawud.
Diriwayatkan dari Aban bin
Utsman, dari Utsman bin Affan ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang membaca,
“Dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak
ada sesuatu di bumi dan di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui,” sebanyak tiga kali, ia tidak akan tertimpa musibah yang
datang secara tiba-tiba hingga pagi hari. Dan siapa membacanya 3 kali di waktu
pagi, ia tidak akan tertimpa musibah yang datang secara tiba-tiba sampai sore
hari.” (Sunan Abu Dawud).
Aban bin Utsman (perawi
hadits) mengaku pernah tertimpa penyakit lumpuh sehingga orang yang pernah
mendengar hadits ini darinya melihat dirinya. Kemudian Aban bertanya kepadanya,
“Kenapa engkau melihat kepadaku?! Demi Allah, aku tidak berbohong atas nama
Utsman dan Utsman tidak berbohong atas nama Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam. Tetapi, hari ini yang aku tertimpa musibah ini, aku sedang marah
sampai lupa membaca apa yang harus aku baca.”
Kapan dan Berapa Kali Membacanya?
Dari keterangan hadits di atas,
dzikir ini dibaca pada pagi dan sore hari sebanyak tiga kali. Ini termasuk
bagian dari bacaan dzikir di pagi dan sore hari.
Khasiat Dzikir
Dr. Abdurrazaq Al-Badr
berkata, “Ini termasuk salah satu dzikir agung yang hendaknya seorang muslim
menjaganya setiap pagi dan sore hari, agar dirinya terjaga dari bala’ (bencana)
yang datang tiba-tiba atau terjaga dari tertimpa musibah, atau semisalnya
karena sebab doa itu.”
Imam al-Qurtubi Rahimahullah berkata
tentang hadits ini,
“Ini adalah kabar yang
shahih dan perkataan yang benar. Kami sudah mengetahui dalilnya dan
membuktikannya. Sejak mendengarnya, sungguh aku selalu mengamalkannya sehingga
aku tidak pernah tertimpa mara bahaya sehingga aku meninggalkannya lalu aku
disengat kala jengking di Madinah pada satu malam. Kemudian aku merenung,
ternyata aku lupa berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat terebut.”
(Lihat: Al-Futuhaat al-Rabbaniyah, Ibnu ‘Alan: 3/100)