Dari Sahl bin Hunaif Radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Siapa yang dengan jujur
meminta kepada Allah untuk mati syahid, maka Allah akan mengangkat derajatnya
seperti derajat orang yang mati syahid, meskipun nantinya dia akan mati di
ranjang. (HR. Muslim 5039, dan Ibnu Majah 2797).
An-Nawawi mengatakan,
Dalam hadis ini terdapat
anjuran untuk berdoa meminta mati syahid. Dan anjuran memiliki niat yang baik.
(Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 13/55).
Diantara praktek dalam hal
ini adalah doa yang dipanjatkan Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu. Beliau
pernah memanjatkan sebuah doa,
Allahummarzuqnii syahaadatan fii sabiilika, waj'almautii fii baladi rosuulika shollallaahu 'alaihi wasallam.
"Ya Allah berikanlah aku
anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu
Shallallahu ‘alaihi wa sallam". (HR. Bukhari 1890)
Doa memohon agar dimatikan
dalam keadaan syahid termasuk berdoa kebaikan. Karena Allah memberikan janji
yang sangat besar bagi orang yang mati syahid.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu
‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Semua orang yang masuk surga
berangan-angan bisa kembali ke dunia, dan mereka memiliki segala sesuatu yang
ada di dunia ini. Kecuali orang yang mati syahid. Dia bercita-cita untuk
kembali ke dunia kemudian dibunuh, berulang sepuluh kali, setelah dia melihat
besarnya pahala yang Allah berikan kepadanya. (HR. Bukhari 2662, Muslim 4976,
dan yang lainnya).
Sumber: https://konsultasisyariah.com