Ibnu Qoyyim Al-Jauziah dalam
kitabnya yang berjudul WABILISH SHAYYIB menjelaskan bahwa Zikir itu lebih utama
daripada doa. Karena Zikir adalah pujian kepada Allah SWT dengan menyebut
sifat-sifat-Nya yang indah, nikmat-nikmat-Nya, dan nama-nama-Nya. Sedangkan doa
adalah permintaan seorang hamba akan kebutuhannya.
Sedangkan Membaca Alquran
lebih utama daripada zikir dan doa. Hal ini tentunya dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku yang bersifat temporer.
Kadang-kadang terdapat factor-faktor
yang bersifat temporer yang mengubah sesuatu yang kurang utama menjadi lebih
utama, bahkan menjadikannya sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan. Contoh bertasbih
dalam sujud dan rukuk lebih utama daripada membaca Al-Quran ketika itu. Membaca
doa pada duduk diatara dua sujud lebih utama daripada qiraah Al-Quran. Berzikir
tahlil, tahmid, tasbih dan takbir selesai sholat fardhu lebih utama daripada
membaca Al-Quran. Zikir-zikir yang terikat dengan tempat dan waktu tertentu
lebih utama daripada qiraah Al-Quran yang bersifat mutlak.
Intinya Qiraat Al-Quran
secara mutlak lebih utama daripada zikir secara mutlak. Kecuali datang keadaan
yang bersifat temporer yang mengubah
zikir dan doa menjadi lebih bermanfaat
baginya daripada qiraah Al-Quran.