Janganlah kau meninggalkan zikir hanya
karena ketidakhadiran hatimu di hadapan Allah saat berzikir! Kelalaianmu dari
zikir kepada-Nya lebih buruk daripada kelalaianmu disaat berzikir kepada-Nya.
Semoga Allah berkenan mengangkatmu dari zikir yang disertai kelalaian menuju
zikir yang disertai kesadaran; dari zikir yang disertai kesadaran menuju zikir
yang disertai dengan hadirnya hati; dari zikir yang disertai dengan hadirnya
hati menuju zikir yang mengabaikan selain mengingat Allah.
Biasakanlah
selalu berzikir karena zikir adalah jalan terdekat menuju Allah SWT dan tanda
wujud kekuasaan-Nya. Siapa yang diberi kesempatan berzikir berarti ia telah
diberi sebagian kekuasaan-Nya. Oleh karena itu, jangalah tinggalkan zikir. Jangan
kau tinggalkan zikir hanya karena merasa tidak bisa berkosentrasi saat berzikir
akibat terlalu disibukkan dengan bisikan-bisikan setan dan hal-hal duniawi. Kelalaianmu
untuk berzikir kepada-Nya lebih buruk daripada kelalaianmu saat berzikir
kepada-Nya. Karena meninggalkan zikir sama saja menjauhkan diri dari Allah,
baik secara hati maupun lisan. Berbeda halnya dengan lalai saat berzikir, meski
hatimu jauh dari-Nya, namun lisanmu tetap dekat dengan-Nya. Oleh karena itu,
engkau harus tetap berzikir kepada Allah walaupun hatimu lalai saat berzikir.
Semoga
Allah menuntunmu dari zikir yang disertai kelalaian meunju zikir yang disertai
keasadaran dan konsentrasi; dari zikir yang disertai kesadaran hati menuju
zikir yang mengantarkan hati masuk kehadirat Illahi, sehingga kau merasa
melihat-Nya saat berzikir dan tidak lalai dari-Nya; dari zikir yang disertai
kehadiran hati menuju zikir yang
meniadakan segala hal selain Allah, termasuk zikir itu sendiri sehingga tanpa
disadarinya, ia keluar dari zikirnya.
“Dan yang demikian itu bagi Allah Adalah mudah “ (QS. Ibrahim {14}:20)
Ibnu Atha ‘Illah
al-Iskandari