Satu Kalimat yang Dapat Patahkan Punggung Iblis


Iblis dahulunya adalah penghuni surga yang paling dekat dengan Allah SWT. Namun, Ia begitu sombong dan membangkang ketika diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as. Akhirnya, Iblis diusir dari surga dan menjadi musuh abadi Allah SWT.

Tidak tanggung-tanggung, Iblis memiliki misi untuk membawa sebanyak-banyaknya manusia agar terseret ke lembah nista. Berbagai upaya dilakukan agar manusia mengikuti perintahnya, baik dari arah depan, belakang, kanan dan kiri.

Keturunan Adam pun tidak berdaya dengan tipu daya iblis sehingga terjerumus kepada perbuatan dosa.  Namun selalu ada upaya untuk menghalau mereka. Ternyata ada sebuah kalimat yang dapat mematahkan punggung iblis dan membuat tidak berdaya. Kalimat apakah yang dimaksud?

Cara terbaik untuk membentengi diri dari godaan iblis adalah dengan meminta perlindungan kepada Allah SWT. Jika Allah SWT sudah melindungi hamba-Nya, maka tidak ada satupun makhluk yang bisa mengganggu hamba tersebut.

Sebaik-baiknya perlindungan diri dari godaan iblis adalah dengan kalimat-kalimat thayyibah yang langsung direkomendasikan oleh Allah dalam Al-Qur;an serta petuah Rasulullah SAW dalam banyak hadistnya.

Kalimat itu sanggup binasakan setan (meskipun ia bisa hidup kembali) dan (dengan kalimat itu) bisa mematahkan punggung iblis. Terkait kalimat thayyibah ini, Imam Mujahid juga berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang mampu mematahkan punggung iblis melebihi kalimat Laa ilaaha illallaah.”

Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bacalah ‘Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah), dan perbanyaklah!”

“Karena,” lanjut Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Maushili dari Abu Bakar ash-Shiddiq, “iblis berkata, ‘Aku membinasakan anak Adam dengan dosa. Dan, mereka membinasakanku dengan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) dan astaghfirullah (Aku meminta ampun kepada Allah).”

Lanjut setan mengatakan, “Ketika aku melihat itu, aku membinasakannya dengan hawa nafsu dan mereka menyangka bahwa mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Kalimat thayyiban tersebut tidak hanya bisa melindungi diri dari bisikan dan godaan iblis dan pengikutnya. Akan tetapi juga bisa menjadi senjata ampun agar kita dikaruniai surga jika dibaca saat akhir hayat. Selain itu, memperbanyak istighfar akan diberikan jaminan oleh Allah Ta’ala agar rezeki yang dilimpahkan penuh dengan keberkahan.