Qul huwa allaahu ahadun (1).
Allaahu shamadu (2) Lam yalid walam yuuladu (3). Walam yakun lahu kufuwan
ahadun (4).
Artinya :
Katakanlah Dia-lah Allah,
Yang Maha Esa (1). Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (2). Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan (3). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (4)
Banyak teks hadis sahih yang
menjelaskan keutamaan surat al-Ikhlas. Diantanya beberapa dibawah ini :
Dari Qatada bin Nu’man
radhiallahu anhu sesungguhnya seseorang berdiri (shalat) pada zaman Nabi
sallallahu alaihi wa sallam membaca waktu subuh ‘Qul Huwallahu Ahad’ tidak
ditambah lagi. Ketika pagi hari, seseorang itu mendatangi Nabi sallallahu’alaihi
wa sallam. Hal itu diceritakan kepada beliau sepertnya seseorang itu
meremehkannya. Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Demi
jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia setara dengan sepertiga
Al-Qur’an.” (HR. Bukhari, no. 4627)
Saya akan membacakan kepada
kalian (surat yg menyamai) sepertiga Al Qur`an. Maka beliau pun membaca: QUL
HUWALLAHU AHAD. Beliau membacanya hingga selesai. [HR. Muslim No.1346].
Dari Abu Said Al-Khudri
radhiallahu anhu berkata, Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Apakah
salah seorang di antara kamu tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam
semalam." Mereka merasa berat dengan hal tersebut. Sehingga mereka
mengatakan, “Siapakah diantara kita yang mampu hal itu wahai Rasulullah?"
Maka beliau bersabda, “Allah Al-Wahid As-Shomad, itu sepertiga AL-Qur’an.” (HR.
Bukhari, 4628)
Dari Abu Hurairah
radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam mendengar
seseorang membaca ‘Qul Huwalllahu Ahad (Al-Ikhlas). Maka beliau bersabda,
“Telah diharuskan baginya?" Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah apa yang
diharuskan baginya."Beliau bersabda, “Diharuskan baginya masuk surga.”
(HR. Imam Ahmad, 7669)
Nabi sallallahu’alaihi wa
sallam bersabda, “yang membaca (Qul Huwalllahu Ahad (Al-Ikhlas) sepuluh kali,
maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga.” (Shahih Al-Jami As-Shagir,
6472)
Dari Ibunya Amrah binti
Abdurrahman yang dahulu dalam asuhan Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dari 'Aisyah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus
seorang laki-laki dalam sebuah eskpedisi militer, lantas laki-laki tersebut
membaca untuk sahabatnya dalam shalatnya dengan QULHUWALLAHU AHAD (Surat al
Ikhlash) dan menutupnya juga dengan surat itu. Dikala mereka pulang, mereka
menceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tolong tanyailah dia, mengapa dia
berbuat sedemikian? ' Mereka pun menanyainya, dan sahabat tadi menjawab, 'Sebab
surat itu adalah menggambarkan sifat Arrahman, dan aku sedemikian menyukai
membacanya.' Spontan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah menyukainya."(HR.Bukhari No:6827)
Jadi Saudaraku Seiman, mari
mulai beramal dengan cerdas, membaca surat Al-Ikhlas kapanpun dan dimanapun
kita berada semampunya. Terutama pada waktu-waktu mustajab, misalnya selesai
sholat. Semoga kita mendapat cinta dari Allah SWT.