Bolehkah Berdoa Agar Umur Panjang?

Dalam masalah ini terdapat dua pendapat ulama. Pertama yang Melarang dan yang kedua yang Membolehkan.

Pendapat Yang Melarang.
Pendapat yang melarang adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Habibah istri Nabi SAW, dimana beliau berkata;” Ya Allah karuniakanlah aku nikmat umur yang panjang sebagai istri Rasulullah, sebagai putri Abu Sufyan dan sebagai saudara perempuan Muawiyah”, kemudian Nabi bersabda,” Engkau telah memohon kepada Allah terhadap ajal yang telah ditetapkan, hari yang telah ditentukan, dan rezki yang telah dibagi. Tidaklah disegerakan sesuatu sebelum tiba waktunya, dan tidak akan diakhirkan jika telah tiba saatnya. Jika Engkau meminta kepada Allah agar terhindar dari siksa neraka atau siksa kubur tentu itu lebih baik dan lebih utama” (HR Imam Ahmad, Muslim, Ashim).

Berdasarkan hadits diatas Imam an-Nawawi berpendapat, bahwa tidak disunnahkan untuk berdoa agar berumur panjang, karena semua perkara telah ditetapkan. Namun dianjurkan untuk berdoa agar terhindar dari azab neraka dan azab kubur, karena merupakan salah satu bentuk ibadah dari ibadah-ibadah yang ditetapkan syariat. Sedangkan berdoa minta panjang umur bukanlah bentuk ibadah.  

Imam an-Nawawi juga memakruhkan ucapan orang yang berucap” semoga Allah memanjangkan umurmu.”

Pendapat Yang Membolehkan
Ibnu Hajar raberpendapat bolehnya berdoa agar panjang umur berdasarkan hadits riwayat Iman Al-Bukhori, dari Anas bin Malik, bahwa beliau berkata, “Ibuku berkata, “Ya Rasulullah,doakanlah pelayan kecilmu yang bernama Anas ini” Rasulullahpun mendoakannya dengan dengan doa,” Ya Allah, perbanyak lah harta dan anak keturunannya, dan berkahilah apa yang Engkau berikan kepadanya”.(HR Bukhori, Muslim, Tirmidzi).

Dalam jalur lain dari Hadits Imam Bukhori di atas berbunyi, “Ya Allah, limpahkan harta untuknya dan perbanyaklah anak keturunannya, panjangkan usianya, dan ampuni dosanya”

Ibnu Hajar menyebutkan bahwa diantara faedah yang dapat diambil dari hadits diatas adalah berdoa kepada Allah agar memperbanyak harta dan anak tidak menafikan kebaikan akhirat.

Abu Umar ad-Dharir dari Abu Awanah mengatakan bahwa semua memang telah ditentukan, termasuk ajal, dan doa agar dipanjangkan umur adalah sesuatu yang dibenarkan. 

Sebagaimana Nabi SAW mendoakan pelayannya yang bernama Anas agar dipanjangkan umurnya.  Dan Allah berhak menghapus dan menetapakan sesuai kehendak-Nya. Terkadang panjang umur dalam pengetahuan Allah disyaratkan dengan berdoa, sebagaimana hilangnya umur itu disebabkan karena kezaliman  dan kesewenang-wenangan.

Bukankah dalam sebuah hadits disebutkan bahwa “ Tidak ada yang bisa mengubah ketetapan (takdir) Allahkecuali doa

Sedangkan Albani mengomentari hadits tentang Anas di atas dengan mengatakan “Hadits ini menjelaskan bolehnya mendoakan manusia agar panjang umur, sebagaiman adat yang terjadi disebagian negeri Arab. Dan tidak ada perbedaan antara hal ini dengan doa memohon keselamatan, karena semua hal itu telah ditentukan.”

Kesimpulannya: Berdoa agar panjang umur hukumnya adalah mubah sebagai mana doa Nabi SAW kepada pelayannya Anas ra. Meskipun yang lebih dianjurkan adalah tidak mengucapkannya, karena cukup bagi kita untuk meminta perlindungan dari siksa neraka dan kubur. Dan jikapun ingin berdoa agar dipanjangkan umur, hendaklah diimbangi dengan meminta keberkahannya dengan amal kebaikan yang dianjurkan syariat. 

Wallahu a’lam.

DR. Ibrahim An-Nua’im
    


Peran dan Keutamaan Doa (1)

  1. Doa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dalam menjalankan perintahnya. Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Mukmin : 60 : “....Berdoalah kalian kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu....”
  2. Doa adalah tanda selamat dari kesombongan. “Dan Rabbmu berfirman, Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepadaKU (berdoa kepadaKU) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS Al-Mukmin:60).
  3. Doa adalah salah satu sebab menangkal kemurkaan Allah. Nabi bersabda “Barang siapa yang tidak mau meinta kepada Allah, niscaya Allah murka kepadanya” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah. Disahihkan oleh Hakim).
  4. Doa adalah penyebab lapangnya hati, sirnanya kegundahan, penghilang kesusahan, dan mudahnya segala urusan.
  5. Doa merupakan tanda tawakkal kepada Allah. Karena pada hakekatnya seseorang yang berdoa kepada Allah ia meminta tolong kepada Allah dan menyerahkan semua perkaranya hanya kepada Allah.
  6. Doa adalah jembatan menuju jiwa besar dan tingginya kemauan. Sebab seorang yang berdoa sejatinya sedang bersandar kepada penopang yang kuat. Dengan berdoa ia bisa terbebas dari jerat makhluk, perbudakan dan pemberian mereka.
  7. Doa adalah tanda selamat dari kelemahan dan tanda kecerdikan seseorang. Nabi bersabda” Manusia yang paling lemah adalah yang lemah dalam berdoa, dan orang yang paling bakhil adalah yang bakhil dalam mengucapkan salam”.
  8. Doa adalah sebab utama ketegaran dan kemenangan atas musuh.
  9. Doa adalah tempat berlindung orang teraniaya dan tempat mengadu orang yang lemah.
  10. Doa adalah sunnah para nabi dan rasul, kebiasaan para wali dan orang saleh, serta pekerjaan kaum mukminin yang rendah diri.



Hasan bin Ahmad Hammam

Doa Nabi Ibrahim as

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah bapak para nabi dan rasul. Ia adalah kekasih Allah yang sangat memerhatikan pendidikan keagamaan anak cucunya. Ia membangun masjid pertama di muka bumi, yaitu Ka’bah dan Masjidil Haram di kota suci Makkah. Ia membawa anaknya dan istrinya dari Palestina ke lembah Makkah untuk membangun generasi yang bertauhid dan taat kepada Allah Ta’ala.
Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala mengabadikan beberapa doa Nabi Ibrahim ‘alaihi salam. Berikut ini adalah salah satu doa beliau yang sudah selayaknya menjadi lantunan doa kita setiap saat.
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ (40) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)
“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.
Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”(QS. Ibrahim [14]: 40-41)

Wallahu a’lam bish-shawab.
sumber: arrahmah.com


Doa Agar Bisnis Sukses Besar

Ibnu Umar ra. Meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, dan laki-laki itu berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh dunia telah berpaling dariku, sehingga penghasilanku berkurang” Nabi SAW bertanya kepadanya,”Dimana posisimu dari salawatnya malaikat dan tasbihnya para makhluk, dimana dengan itu semua mereka diberi rezeki?”  Laki-laki itu balik bertanya, “Apa itu wahai Rasulullah?” Nabi SAW menjawab,’ ucapkanlah :


Subhanallaahi wabihamdihi, Subhanallaahil ‘azhiim, Astaghfirullaah

Artinya
Maha Suci Allah dan bagiNYA segala puji, Maha suci Allah Yang Maha Agung, Ampunilah Aku Yaa Allah

Ucapkanlah sebanyak 100 kali diantara terbitnya fajar sampai engkau shalat subuh, maka dunia akan mendatangimu dalam keadaan tunduk dan takluk” (HR Al-Mustaghfiri ).

Setelah itu laki-laki tersebut mengamalkannya selama beberapa waktu. Kemudian dia datang kembali kepada Rasulullah dan berkata,” Wahai Rasulullah, dunia telah mendatangiku dengan berlimpah sampai aku tidak tahu ke mana akau harus menyalurkannya”.

Sumber kitab Doa-Doa Kunci Bisnis – karya Ust. Yusuf Mansur


Mustajabnya Doa Ketika Berbuka Puasa

Berpuasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban setiap umat muslim. Ada waktu-waktu mustajab berdoa pada bulan ramadhan. Selain pada malam lailatulqadar juga terdapat waktu lain berdoa yang jika kita berdoa maka doanya tidak tertolak, yaitu ketika berbuka.

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) do’a pemimpin yang adil, (2) do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 3595, Ibnu Majah no. 1752. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dalam shahihnya no. 2408 dan dihasankan oleh Ibnu Hajar.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753.)


Dari dua hadits tersebut dikatakan bahwa waktu berbuka puasa adalah waktu mustajabnya untuk berdo’a, maka jangan tinggalkan untuk selalu berdoa memohon setiap hajat kita, hajat apa pun itu, dunia dan akhirat. Dan waktu doa disini berlaku untuk puasa wajib dan puasa sunnah karena haditsnya adalah mutlak untuk setiap puasa.