Doa Sebelum Salam Sholat (1)

Waktu sebelum salam dalam shalat termasuk waktu mustajab untuk dikabulkannya doa. Yakni setelah membaca tasyahhud dan shalawat atas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Karenanya dianjurkan memperbanyak doa padanya sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,



‘Allahumma A’inni ‘Alaazikrika, Wasyukrika, Wahusni ‘Ibadatika’
“Ya Allah, Bantu aku untuk berzikir, bersyukur, dan memperbaiki ibadah kepada-Mu.”  [HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasai 3/53. Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Abi Dawud, 1/284.]


DOA Selesai Wudhu'



“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”



Artinya:

“Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Satu-satu-Nya,tiada sekutu bagi-Nya Dan Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.Yaa Allah,jadikanlah saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang shalih.”

Penghulu Istighfar



Istighfar yang paling afdhol adalah bacaan istighfar yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Syaddad bin Aus berkata, “Penghulu istighfar itu adalah seorang hamba mengucapkan:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Allahumma anta rabbi laa ilaha illa anta kholaqtani, wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min syarri ma shona’tu abu-u laka bini’matika ‘alaiyya wa abu-u bidzanbi, faghfirli fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illa anta

 “Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba -Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan -Mu semampuku. Aku berlindung kepada -Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat -Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh kerana itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Barangsiapa yang membacanya pada waktu siang dengan penuh keyakinan lalu dia meninggal pada siang hari itu sebelum memasuki waktu petang maka dia termasuk penghuni syurga, dan barangsiapa yang membacanya pada waktu malam dengan penuh keyakinan dan dirinya meninggal sebelum memasuki waktu pagi maka dia termasuk penghuni syurga”. 

Makna yang terkandung dalam istighfar ini:

  1. Pengakuan terhadap Allah dengan tauhid rububiyyah
  2. Pengakuan terhadap Allah dengan tauhid uluhiyyah
  3. Pengakuan dari seorang hamba dengan penghambaan, kerendahan diri, dan ketundukan kepada Allah
  4. Pengakuan seorang hamba dengan beriltizam di atas jalan yang lurus dan manhajj Rabb semesta alam, sesuai dengan kemampuannya.
  5. Permintaan perlindungan dan penjagaan seorang hamba kepada Allah dari segala kejahatan, dosa dan maksiat yang ia lakukan
  6. Pengakuan seorang hamba akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.
  7. Pengakuan seorang hamba akan dosanya
  8. Permohonan ampun kepada Allah dan merendahkan diri dihadapanNya


Karena itulah, dengan melihat makna yang agung yang terkandung didalamnya, Nabi menamainya dengan "sayyidul istighfar" (terapi dengan ibadah - Hassan bin Ahmad Hamman)